Saya bersyukur telah membaca dua buah buku bahkan tiga buah buku yang menurut saya mempunyai benang merah yang sama. Buku tersebut Mestakung (Hikmah: ), The Secrets (Gramedia:2007), dan novel Sang Alkemis (Gramedia: ). Letak persamaannya adalah pada tentang adanya hukum daya tarik. Inti dari hukum daya tarik adalah like attract like, sesuatu akan menarik sesuatu yang mirip dengannya. Jadi, saat kita memikirkan sesuatu, sesungguhnya kita sedang menarik sesuatu itu ke arah diri kita.
Dalam hukum daya tarik ini, pikiran kita bereksistensi ibarat magnet. Pikiran kita memiliki getaran frekuensi yang kita pancarkan ke sekeliling kita. Akibatnya, getaran ini mulai memengaruhi lingkungan sekitar kita dan mulai menarik alam semesta (universe) terkait berbagai hal kembali kepada diri kita. Jadi, kalau getaran frekuensi yang kita pancarkan merupakan getaran kesuksesan dan kebahagiaan, alam semesta akan mengatur kesuksesan dan kebahagiaan itu sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Sebaliknya, bila yang kita pikirkan adalah marabahaya, maka kemungkinan besar hal-hal yang tidak kita inginkan itulah yang akan menghampiri kita.
Terkait hukum gravitasi, jika kita menginginkan sesuatu yeng begitu kuat maka akan terjadi proses pengaturan diri (self organizing) dari alam semesta. Segala sesuatu dalam alam ini akan mengatur diri. Peristiwa pengaturan diri inilah yang dinamakan Mestakung (= seMESTA menduKUNG) oleh Yohanes Surya. Proses mestakung ini akan terjadi manakala kita melangkah dengan tekun. Kita harus tekun melangkah untuk membuat apa yang kita inginkan itu terwujud. Ketika kita melangkah itu, terjadilah proses pelipatgandaan dimana mestakung akan membuat semua yang tampak tidak mungkin menjadi mungkin.
Di bawah ini saya hendak memberikan kisah tentang bagaimana Jack Canfield dapat melipatgandakan penghasilannya dengan kondisi Mestakung.
“Ketika saya bertemu W. Clement Stone-lah saya mulai mengubah hidup saya. Ketika saya masih bekerja dengan stone, ia berkata, “Saya ingin kamu menetapkan sebuah tujuan menetapkan sebuah tujuan yang sangat besar yang jika tercapai akan membuat kamu takjub, dan kamu akan tahu bahwa itu hanya disebabkan oleh apa yang telah saya ajarkan padamu bahwa kamu akan bisa mencapai tujuan ini.” Pada saat itu saya berpenghasilan sekitar delapan ribu dolar setahun, jadi saya berkata, “Saya ingin berpenghasilan seratus ribu dolar setahun.” Saya tidak tahu bagaimana saya melakukannya. Saya tidak melihat adanya strategi atau kemungkinan, saya hanya berkata, “Saya akan mengumumkannya, saya akan memercayainya, saya akan bersikap seakan-akan ini memang benar, lalu melepaskannya.” jjadi, saya melakukannya.
Satu hal yang ia ajarkan pada saya adalah setiap hari memejamkan mata dan memvisualisasikan seakan-akan tujuan itu sudah tercapai. Saya sungguh-sungguh membuat cek seratus ribu dolar dan memasangnya di langit-langit. Jadi, begitu bangun pagi, saya memandang ke atas dan melihatnya, dan itu akan mengingatkan saya pada niat saya. Kemudian saya memejamkan mata dan memvisualisasikan memiliki gaya hidup orang yang berpenghasilan seratus ribu dolar. Yang menarik, tidak ada peristiwa besar yang terjadi selama sekitar tiga puluh hari. Saya tidak mendapatkan ide-ide cemerlang, tidak ada juga orag yang menawarkan lebih banyak uang kepada saya.
Sekitar empat minggu sesudahnya, saya mendapat ide bernilai seratus ribu dolar. Ide itu muncul tiba-tiba dalam benak saya. Saya telah menulis sebuah buku, dan saya berkata, “Jika saya dapat menjual empat ratus ribu buku dengan harga 25 sen per buku, itu akan menjadi seratus ribu dolar.” Buku-buku itu sudah ada di sana, tetapi saya tidak pernah berpikir seperti ini. Saya tidak tahu bagaimana saya akan menjadi empat ratus ribu buku. Kemudian saya melihat koran National Enquirer di pasar swalan. Saya telah melihatnya jutaan kali, dan koran itu hanya ada di latar belakang benak saya. Tiba-tiba koran itu melompat ke latar depan. saya berpikir, “Jika pembaca mengetahui tentang buku saya, pasti empat ratus ribu orang akan membelinya.”
Sekitar enam minggu kemudian, saya berbicara di Hunter College di New York kepada enam ratus guru, lalu seorang perempuan mendekati saya dan berkata, “Itu tadi pidato yang bagus. Saya ingin mewawancarai anda. Ini kartu nama saya.” Ternyata ia adalah penulis lepas yang menjual ceritanya ke National Enquirer. Tema dari “The Twilight Zone” muncul di kepala saya, wah… ini sungguh-sungguh ampuh. Artikel itu muncul dan penjualan buku kami mulai mencuat.
Yang ingin saya kemukakan di sini adalah saya telah menarik semua peristiwa ini ke dalam hidup saya, termasuk orang ini. Untuk menyingkat cerita, saya tidak menghasilkan seratus ribu dolar pada tahun ini. Kami menghasilkan sembilan puluh dua ribu tiga ratus dua puluh tujuh dolar. Tetapi apakah anda pikir kami menjadi sedih dan berkata, “Ini tidak mempan.” Tidak, kami berkata, “Ini menakjubkan!” jadi, istri saya berkata, “Ini tidak mempan.” Tidak, kami berkata, “Ini menakjubkan!” jadi, istri saya berkata, “Jika ampuh untuk seratus ribu, menurutmu juga akan ampuh untuk satu juta?” dan berkata, “Saya tidak tahu, saya kira bisa. Mari kita coba.”
Penerbit saya menulis sebuah cek royalti untuk buku pertama Chicken Soup for the Soul kami. Dan ia menggambarkan sebuah wajah tersenyum pada tanda tangannya karena itu adalah cek satu juta dolar pertama ia tulis.”
* * *
Anda melihat sesuatu di dalam kisah di atas? Ya, jika saja Jack Canfield tidak melangkah, mestakung tidak akan terjadi, semesta tidak akan mendukungnya. Mungkin ia tidak akan bertemu dengan jurnalis yang mempromosikan bukunya dalam National Enquirer, atau ia tidak akan diundang oleh University of Massachussetts untuk berjualan di suatu konferensi, ataupun ia tidak akan mendapat banyak sekali undangan seminar, sehingga tidak akan terjadi pelipatgandaan penjualan. Itulah hukum gravitasi saat kita sedang menginginkan sesuatu dan terus memikirkannya sembari melangkah dan melangkah.
Salah satu konsep dalam The Secret adalah visualisasi. Jadi untuk mencapai apa yang kita inginkan, kita harus bervisualisasi seakan-akan hal tersebut sudah terwujud. Untuk menghasilkan visualisasi, imajinasi memegang peranan penting. Imajinasi akan menggambar apa yang kita pikirkan dalam mind kita. Ditambah dengan perasaan dan konsentrasi, akan membuat visualisasi semakin kuat. Imajinasi yang kuat akan menimbulkan visualisasi yang kreatif. Faktor kreatif ini perlu dalam memanifestasi apa yang kita inginkan.
Visualisasi adalah proses menciptakan gambar-gambar tentang diri anda yang sedang menikmati apa yang anda inginkan di dalam benak anda. Ketika anda melakukan itu, anda membangun pikiran dan perasaan yang kuat tentang keadaan sudah memiliki apa yang anda minta pada saat ini juga. Kemudian hukum tarik-menarik akan mengembalikan realitas itu kepada anda persis seperti apa yang anda lihat dalam benak anda.
Percaya atau tidak visualisasi akan memberikan pengaruh kuat terhadap kinerja kita. Ketika imajinasi kita selalu dihantam oleh bayangan keterpurukan dan pesimisme, maka jaringan otak kita perlahan-lahan akan mendorong kita untuk benar-benar mengalami keterpurukan. Ketika kita meminta sesuatu lalu kita memvisualisasikannya, maka terjadilah apa yang dinamakan hukum tarik menarik.
Yones Surya mengilustrasikan ketika kita menginginkan sesuatu, misalnya kita menginginkan sebuah mobil BMW, kita harus menempatkan diri pada kondisi kritis, suatu kondisi dimana kita benar-benar menginginkan mobil BMW itu. Kondisi kritis dapat terjadi dengan memvisualisasikan mobil BMW dalam pikiran kita, dengan menceritakan ke banyak orang, mengatakan bahwa 2 tahun lagi kita akan punya BMW seri terbaru. Selain itu, pemain golf dunia, Jack Nicklaus, menempatkan 50 persen kesuksesannya karena ia rajin membangun visualisasi positif.
Kita harus berpikir positif atas proses visualisasi kita, sampai mempunyai keyakinan dan bertindak untuk merealisasikan ini. Dan kita juga harus percaya bahwa ketika kita melakukan visualisasi ini terus menerus, dan melangkah dengan tekun, maka kita akan melihat bagaimana Mestakung (semesta mendukung) bekerja, bagaimana the law of attraction akan melipatgandakan hasil dan membuat apa yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Terkait dengan hal di atas, ada tiga hal yang penting dalam The Secret adalah ask (minta), believe (percaya), receive (menerima).
Jack Canfield mengatakan, “Jika kamu tidak pernah meminta, maka kamu tidak akan pernah menerimanya”, Setelah meminta, maka dibutuhkan keyakinan bahwa kita bisa menerimanya. Banyak orang meminta sesuatu, tetapi kemudian menjadi ragu-ragu sehingga apa yang ada tidak betul-betul termanifestasikan. Tanpa sadar terjadi energi penolakan” akibat keragu-raguannya. Langkah terakhir adalah kemampuan kita untuk menerima atau, kalaupun belum terasakan sekarang, tetapi merasa telah mulai dalam proses menerima apa yang diharapkan. Masalahnya, banyak orang tidak sabar dan berhenti saat apa yang diharapkan tidak langsung terjadi. Otak membutuhkan penyesuaian dan alam semesta membutuhkan waktu mewujudkannya, tetapi kita sendiri harus meyakininya.
Marilah kita selalu sadar dengan apa yang kita pikirkan. Hal ini akan menjadi sebuah medan magnet yang luar biasa. Bayangkan, melalui pikiran itulah kita sedang membuat lukisan kehidupan kita sendiri. Kesimpulannya, kita, adalah apa yang kita bayangkan setiap hari.
Pengembaraan Sang Ahli Kimia Sang Alkemis dalam novel Paulo Coelho juga mengisahkan mengenai keajaiban Mestakung itu. Santiago yang ingin mengejar harta karun sampai ke Mesir bertemu seorang raja tua Sang Ahli Kimia yang punya kekuatan linuwih. Sang Raja Tua mengatakan kepada Santiago, “Ketika kamu benar-benar menginginkan sesuatu untuk terjadi, seluruh dunia akan bekerjasama untuk mewujudkannya…, jika kamu menginginkan sesuatu, segenap alam semesta akan membantumu untuk mencapainya.”
Hal di atas tak terkecuali dalam soal uang. Untuk menarik uang, anda harus berfokus pada kekayaan (baca: sesuatu yang menghasilkan uang). Visualisasikan bahwa kita mempunyai banyak uang, jangan berpikir dan merasa tidak mempunyai cukup uang ke dalam hidup anda walau tidak mempunyai cukup uang, karena itu berarti anda memikirkan pikiran-pikiran bahwa anda tidak punya cukup uang. Bila anda berfokus pada ketidakcukupan uang, anda akan menciptakan lebih banyak situasi ketika anda tidak mempunyai cukup uang. Untuk mendatangkannya kepada anda, anda harus berfokus pada kelimpahan uang.
Kita harus memancarkan sinyal baru dengan pikiran anda, dan pikiran itu harus merupakan pikiran ketika anda memiliki uang lebih dari cukup. Anda perlu menggunakan imajinasi bahwa anda sudah memiliki uang yang anda inginkan. Maksudnya tak lain untuk mendapatkan perasaan anda terhadap uang segera membaik, dan ketika anda merasa lebih baik tentang uang, uang akan mulai mengalir ke dalam hidup anda.
Dalam buku The Secret dinyatakan bahwa satu-satunya sebab seseorang tidak mempunyai cukup uang adalah karena ia menghambat uang datang kepadanya dengan pikiran-pikirannya. Setiap pikiran, perasaan, atau emosi negatif akan menghambar kebaikan datang pada anda, termauk uang. Bukan semesta yang menahan uang untuk anda karena semua uang yang anda butuhkan saat ini juga sudah hadir di dalam ketidakasatmataan. Jika anda tidak mempunyai cukup uang, ini disebabkan karena anda menghentikan aliran uang kepada anda, dan anda melakukan ini dengan pikiran-pikiran anda. Anda harus membalik keseimbangan pikiran kekurangan uang ke pikiran kelimpahan uang. Pikiran lebih banyak pikiran-pikiran berkelimpahan daripada kekurangan, anda akan membalikkan keseimbangan ini.
MENJADI dan MERASA adalah dua kata kunci mendasar untuk mendapatkan segala sesuatu yang anda inginkan dalam hidup anda. Pancarkan perasaan gembira dan bahagia ke semesta. Ketika anda melakukannya, anda akan menarik semua hal yang mendatangkan kegembiraan dan kebahagiaan, yang bukan saja termasuk kelimpahan uang, tetapi segala sesuatu yang lain yang anda inginkan. Anda harus memancarkan sinyal-sinyal untuk mendatangkan kembali apa yang anda inginkan. Ketika anda memancarkan perasaan-perasaan bahagia, perasaan itu akan dikirim kembali kepada anda sebagai gambar-gambar dan pengalaman-pengalaman hidup anda. Hukum tarik-menarikmemantulkan kembali pikiran dan perasaan terdalam anda sebagai kehidupan anda.
Byrne, sang pengarang The Secret, mengatakan sebenarnya kemakmuran adalah hak lahir anda, dan anda memegang kunci menuju lebih banyak kelimpahan—dalam setiap bidang kehidupan anda—dibandingkan yang bisa anda bayangkan. Anda berhak mendapatkan semua kebaikan yang anda inginkan, dan semesta akan memberi setiap kebaikan yang anda inginkan, tetapi anda harus mengundangnya ke dalam hidup anda. “Sekarang anda mengenal rahasia. Anda mempunyai kunci. Kuncinya adalah pikiran dan perasaan anda, dan anda tetap memegang kunci ini sepanjang hidup anda.” Ujar Byrne.
Marchi Shimoff menceritakan bahwa banyak orang di budaya barat berusaha keras untuk berhasil. Mereka menginginkan rumah besar, usaha suskes, dan segala hal. Tetapi, memiliki segala hal tidak menjamin apa yang sungguh-sungguh kita inginkan, yaitu kebahagiaan. Jadi, kita mengejar segala hal dengan mengira bahwa segala hal itu akan mendatangkan, tetapi ini justru terbalik. Anda perlu terlebih dulu mencari kegembiraan di dalam diri, damai di dalam diri, visi di dalam diri, maka sesuatunya pun akan muncul.
“Segala sesuatu yang anda inginkan adalah pekerjaan di dalam diri. Dunia luar adalah dunia akibat; hanyalah akibat dari pikiran. Tetapkan pikiran dan frekuensi kebehagiaan. Pancarkan perasaan kebehagiaan anda akan mengalami surga dunia.” Tutur Byrne.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar