Beethoven mempunyai ambisi dan kemauan yang besar. Perhatikanlah apa yang dikatakan H.A. Rudall dalam biografinya berjudul Beethoven, “Pada musim dingin atau musim panas, Beethoven bangun pagi saat matahari terbit. Kemudian dia duduk di depan meja tulisnya, dan terus menulis sampai waktu makan siang yang biasanya dia lakukan pada pukul dua atau tiga sore.
Pekerjaannya tidak terputus kecuali untuk berjalan-jalan mencari udara segar, tetapi selalu dengan membawa notes untuk menuliskan inspirasi segar yang didapatnya ketika dia berjalan.”
Hodini, si tukang sulap, adalah contoh yang lain. Di bawah ini adalah sebuah pernyataan dari buku Harold Kellock berjudul Biography of Houdini, “Latihannya untuk berbagai adegan penyelaman, adegan berbahaya, dan aksi yang membutuhkan ketrampilan tinggi, seperti berada di dalam kotak baja di bawah air selama satu setengah jam merupakan latihan yang sangat berat. Selama berbulan-bulan, beberapa kali dalam sehari dia akan berlatih menyelam di dalam air di kamar mandinya sendiri, sambil memegang sebuah Stop Watch untuk menguji ketahanannya. Dia memperpanjang waktu penyelamannya setiap hari sampai dia mampu berdiam di bawah air hingga lebih dari empat menit tanpa kesukaran—membiasakan dirinya dengan keadaan yang minim oksigen, sehingga ia mampu menghirup udara yang banyaknya tidak mencapai 1m³ di dalam kotak baja dan bertahan di situ sampai waktu yang hampir tidak dapat dipercaya.”
Keinginan yang membara merupakan kebiasaan dan dapat dilatih. Sukses merupakan pencapaian yang terus-menerus dari tujuan yang menantang dan bernilai. Anda dapat membiasakan diri untuk meraih sukses dengan membangun hasrat besar nan terarah. Earl Nightingale dalam buku buku Our Changing World, memberikan rumus untuk menghasilkan banyak materi:
1. Masuklah dalam suatu bisnis atau pekerjaan yang benar-benar membuat anda tertarik, sesuatu yang benar-benar mengasyikan bagi anda sehingga anda merasa nyaman untuk menghabiskan 12-15 jam sehari untuk mengerjakannya, dan untuk memikirkannya pada waktu yang tersisa.
2. Pelajarilah sebanyak mungkin pekerjaan itu, dan apa yang dikerjakan orang lain di bidang yang sama, terutama mereka yang berhasil.
3. Curahkanlah diri anda sepenuhnya. Yakni, dengan sepenuhnya memberikan diri anda pada bidang ini dan berketetapan hati untuk berhasil di dalamnya.
4. Bersabarlah. Ketahuilah bahwa salah satu unsur keberhasilan adalah mengetahui bahwa untuk berhasil memerlukan waktu yang tidak sedikit. Anda harus menekuni pekerjaan itu sekurang-kurangnya selama lima tahun, dan harus tegar dalam kegetiran selama masa itu, sampai dapat dikatakan berhasil. Kebanyakan sukses yang sejati bersumber pada lima tahun pertama ini.
5. Belajarlah untuk mengabaikan hal-hal yang tidak penting dan mengganggu. Waktu anda terbatas, jadi pastikanlah bahwa anda menggunakan waktu yang ada sebaik-baiknya untuk hal-hal yang menguntungkan.
6. Ciptakanlah, jangan bersaing. Berpikirlah maju dan bergeraklah dengan keberanian yang cerdik untuk memasuki wilayah perkembangan yang baru dan mungkin belum pernah dijajagi. Jadilah pemimpin, jangan hanya mengekor.
Tidak ada jalan pintas untuk keberhasilan. Banyak orang berpikir bahwa satu-satunya jalan untuk maju adalah dengan memanfaatkan pengaruh dan kedudukan orang lain atau menipu, atau dengan rekomendasi dari seseorang yang berkedudukan tinggi. Meskipun akhirnya anda bisa mendapatkan posisi itu, pasti anda tidak akan bertahan lama kecuali bila anda menguasai prinsip-prinsip keberhasilan; atau anda mengenal bidang anda dengan baik; atau anda mampu bersaing dengan semua orang yang menduduki posisi yang sama bukan saja, dalam pekerjaan sendiri sendiri tetapi juga di antara pekerjaan-pekerjaan saingan lainnya. Sebenarnya, memanfaatkan pengaruh orang lain, atau membonceng nama besar orang lain merupakan hal terburuk yang dapat terjadi pada orang muda yang sedang mencoba untuk berhasil. Hal itu dapat membuatnya hancur.
Anda dapat menghasilkan keinginan yang membara. Saya akan memberi anda sebuah rumus: pertama, anda harus mempunyai suatu tujuan; dan tentu saja tujuan-tujuan adalah juga cita-cita. Tujuan dan cita-cita berbeda hanya pada derajatnya saja. Cita-cita merupakan impian jangka panjang dan menyeluruh hidup anda; tujuan adalah tempat pemeriksaan dalam perjalanan menuju sukses. Apakah anda tahu ke mana anda menuju? Apakah anda tahu apa yang harus anda lakukan? Ingat, kita akan menjadi seperti yang kita pikirkan. Jika anda mempunyai tujuan, anda mempunyai gambaran tentang diri anda. Jika anda mempunyai tujuan, anda hidup, bernapas, berjalan, dan bertindak secara dinamis dan terarah. Jika anda melihat di jalan, orang-orang yang sedang bergegas, dengan kepala tegak, pundak tegap, dengan sikap militer, dengan langkah laku yang tegas, itulah orang yang mempunyai tujuan. Dia tahu apa yang dia kerjakan. Tidak mungkin seorang pengecut menjadi ksatria.
Napoleon Hill mengatakan, “Setiap gagasan yang ada dalam pikiran, yang ditekankan, dihormati atau yang membuat kita takjub, segera mulai membungkus dirinya dengan bentuk fisik yang paling pas dan nyaman yang tersedia.” Hill juga mengatakan, “Pemindahan pemikiran dari pikiran sadar ke pikiran bawah sadar dapat dipercepat melalui proses sederhana percepatan atau perangsangan getaran pikiran oleh ketakutan, kepercayaan, atau emosi lain yang sangat kuat, seperti semangat yang tinggi, yakni keinginan membara yang didasari oleh tujuan yang jelas dan pasti.”
Chirtopher Columbus memimpikan sebuah dunia baru dan bertolak untuk menemukannya tanpa menghitung betapa besar ongkos yang harus ditanggung. Kita pun tahu apa yang terjadi sesudah itu. Thomas Alva Edison bermimpi untuk menerangi dunia dengan lampu pijar dan dia harus mengalami 10.000 kegagalan, dia mampu memberi penerangan bagi dunia. Samuel Johnson mengatakan, “Keinginan kita selalu meningkat sebanding dengan apa yang sampai saat ini belum kita nikmati, merusak kegembiraan untuk semua yang baik yang ada di hadapan kita.”
Cara kedua untuk menghasilkan keinginan yang membara adalah dengan memperbarui energi dinamik kita. Jangan biarkan diri kita menjadi kendor atau loyo. Ingat kata Dale Carnegie: “Apakah menyampaikan kepada dirimu kata-kata pembangkit semangat setiap hari itu dangkal dan kekanak-kanakan? Tidak, bahkan sebaliknya. Itulah sebenarnya inti psikologi yang baik.” Tetaplah bergairah dengan pekerjaan anda. Kita bergairah kalau mengikuti dengan sepenuh hati jalan menuju keberhasilan yang luar biasa, romantis, dan penuh semangat di hadapan kita.
Manusia menjadi kendor atau loyo karena beberapa hal: terlalu banyak pekerjaan, terlalu banyak bermain atau bersenang-senang, tidak ada aktivitas rutin, gagal menemukan atau mencapai keseimbangan dalam hidup. Manusia adalah makhluk dengan empat sisi. Dia adalah fisik, mental, sosial, dan spiritual. Oleh karena itu, aktivitas harian dan mingguan anda seharusnya mencakup stimulasi mental yang kreatif. Sangatlah penting bahwa anda mendapatkannya dalam pekerjaan anda. Orang yang sedikit mengendor selama delapan jam di tempat kerja, tidak berdaya juga di rumah.
Tentu saja harus ada stimulasi yang bersifat menggembirakan dan berarti dalam hubungan bermasyarakat, harus ada pembinaan hubungan baru dengan orang lain, dan harus ada pemeliharaan serta penguatan hubungan yang sudah ada. Tentu saja, setiap orang membutuhkan program latihan kebugaran dan peningkatan kebugaran. Kita semua adalah juga makhluk spiritual dan memerlukan peribadatan harian atau mingguan. Pilihlah tempat ibadah yang anda sukai dan curahkanlah diri anda sepenuhnya di sana. Tidak mungkin terjadi hubungan yang inten dengan Tuhan saat berada di sembarang tempat. Sepanjang hidup anda harus ada kenikmatan dalam beribadah.
Cara ketiga untuk menghasilkan keinginan yang membara adalah dengan tetap berkompetisi dalam pekerjaan anda. Tumbuhkanlah dan peliharalah kegembiraan keberhasilan dan semangat berkompetisi dengan orang lain yang terlibat dalam pekerjaan yang sama. Orang yang berhenti bekerja, mati dalam bisnisnya saat itu. Orang sering mengatakan kepada saya, “Kapan anda punya waktu untuk membaca?” Kita selalu menemukan waktu untuk hal-hal yang ingin kita kerjakan dan itu sangat besar artinya bagi kita. Saya membaca ketika berada di pesawat terbang atau sedang menunggu di ruang tunggu dokter. Saya membaca setiap saat, pada waktu-waktu yang oleh kebanyakan orang disia-siakan. Saya membaca jauh di malam hari setelah selesai dengan tanggung jawab saya, sedangkan orang lain memilih menonton acara televisi yang tidak berarti. Perhatikanlah hal-hal yang baik; ikutilah apa yang berguna dari acara televisi; tetapi berlatihlah untuk menolak hal-hal yang tidak terencana atau tanpa tujuan dalam hidup anda.
Yang keempat adalah berikanlah ucapan selamat secara teratur kepada diri anda atas keberhasilan yang anda capai. Hitunglah berkah yang anda terima. Sadarilah bahwa anda bekerja untuk mencapai tujuan anda, bahwa anda sedang mengejar prestasi.
Cara kelima untuk membangun keinginan yang membara adalah dengan menjadi kreatif. Untuk menjadi seperti itu, anda harus mendorong diri anda. Anda memiliki kemampuan yang besar dan tidak terbatas—kemampuan yang belum pernah tertantang, kemampuan yang belum pernah dikembangkan. Di beberapa perguruan tinggi, 75% dari mahasiswa baru berhenti kuliah. Bukankah itu sangat tragis? Mereka tidak mungkin lolos ujian kalau mereka tidak memiliki kemampuan untuk menyelesaikannya. Tetapi mereka tidak kreatif; mereka tidak menantang diri mereka sendiri; mereka tidak siap untuk berhasil.
Mulai saat ini mari nyalakan hasrat anda menuju cita-cita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar