Ibu...
Masih ku ingat jari-jari lentikmu membelai lembut jiwaku
Dengan erat kau dekap aku penuh kasih sayang
Curahan jiwa ragamu seperti matahari yang tak kan pernah terbenam
Ada kedamaian saat aku melihatmu
Menucucrkan air mata dalam do’amu, untukku
Ibu, mustahilkah tuhan membuka sorga untukmu?
Padahal kau adalah pujaan-Nya
Sorga ada di telapak kakimu, ibu, firman Dia
Ibu...
Di sini aku menatapmu lewat bulan
Berucap lirih penuh harap
“maafkan aku, ibu, yang tak berbakti”
“akulah anakmu yang tak tahu diri”
kasih sayangmu tak bisa ku balas.
Kini, aku telah dewasa dan beranjak senja
Masihkah ada harapan untukku menggapai mimpimu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar