Aku tak dapat menyembunyikan rasa bahagia saat kamu mengatakan bahwa kamu akan kembali ke khittah, jalan yang pernah kita tekuni bersama sewaktu mahasiswa dulu. Waktu itu, lantaran orangtuamu menyuruh pulang kampung, akhirnya membuat kamu putus mata rantai dengan jalan yang kita tekuni itu. Di kampung halaman, kamu merasa jauh dari dunia yang kita geluti itu.
“Dunia buku adalah dunia yang sangat saya cintai, makanya sejak selesai kuliah saya masih sempat membeli buku sampai lebih seribu judul,” ujar kamu. Kamu pun bercerita panjang lebar mengingat masa masa-masa kuliah dulu.
“Saya rela lapar-lapar asal saya membeli buku yang saya suka di emperan-emperan jalan, rasanya setelah memiliki buku saya merasa kenyang. Waktu mahasiswa hampir semua judul buku beserta letak-letaknya saya hafal di deretan rak perpustakaan IAIN, itu karena setiap hari saya ke perpus. Makanya kalau saya kenang kembali dunia yang hilang itu rasanya ada sejumput penyesalan yang maha besar di batin saya. Saya mau kembali start dari titik nol.”
Selamat datang kembali, kawan. Seperti yang sudah kuduga, kemanapun kamu pergi dan apapun yang kamu lakukan, dunia buku adalah hidupmu. Selamat membaca dan menulis, kawan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar