Senin, 24 Agustus 2009

Kreatif di Tengah - Tengah Krisis

Menurut Komaruddin Hidayat, krisis itu vitamin dan pemicu untuk maju. Krisis itu bagian integral dari perjalanan seseorang dan bangsa. Lewat krisis biasanya seseorang tertantang untuk bangkit menjawab hambatan dan himpitan hidup yang menghadang. Karena krisis maka sebuah bangsa dipaksa berpikir mencari terobosan dan menciptakan inovasi serta alternatif baru untuk membangun masa depan yang lebih baik. Berbagai terobosan itu muncul biasanya ketika ada krisis yang memaksa manusia untuk mencari solusi.

Kita bisa belajar dari biji buah-buahan. Ketika sel-sel biji benih akan tumbuh, maka terjadilah krisis pada jaringan kulitnya berupa keretakan pada permukaannya sehingga membuka jalan bagi berkembangnya calon pohon besar yang secara potensial masih amat kecil tersimpan di dalam biji. Kita juga bisa belajar dari telur seekora hewan. Telur ayam, misalnya, yang sedang ditetaskan akan mengalami krisis dan keretakan pada dindingnya sehingga terbuka pintu bagi anak ayam yang akan menggantikan induknya di kemudian hari.

Dalam kajian neuropsikologi, potensi otak manusia sesungguhnya jauh lebih banyak yang belum tergali dan teraktualisasikan. Jaringan saraf-saraf dalam otak yang berfungsi untuk menghimpun informasi sebagai bahan tumbuhnya ilmu pengetahuan belum sampai sepuluh prosen yang terisi. Manusia itu makhluk luar biasa. Mampu hidup di segala cuaca dan kondisi lapangan.

Sejarah manusia selalu dipicu untuk maju oleh serangkaian krisis yang terjadi dari zaman ke zaman. Tanpa krisis dan tantangan, potensi manusia tidak akan muncul dan teraktualkan. Qomaruddin Hidayat mencontohkan, “mirip orang kampung yang membuat minyak kelapa, hanya dengan cara diperas sedemikian rupa maka minyak baru akan keluar. Atau padi ditumbuk berulangkali agar terjadi gesekan dalam jangka waktu tertentu sehingga kulitnya terkelupas dan muncullah beras.”

Hanya saja, ide kreatif tidak datang begitu saja. Ia harus ditanam, dipupuk, dan disirami dalam diri kita selama bertahun-tahun bahkan selama hidup. Untuk mendapatkan ide kreattif, dapat dilakukan beberapa hal:
- Banyak membaca
Dengan banyak membaca, kita mengisi pikiran dengan bahan-bahan berupa potongan-potongan informasi yang dapat dianalogikan seperti mengumpulkan potongan-potongan puzzel. Bila rangkaian potongan-potongan puzzel informasi tersebut telah lengkap atau setidaknya hampir lengkap, maka akan tampak sebuah gambar/bentuk yang memiliki makna cukup jelas yang dapat berupa ide kreatif.

Bacaan tidak harus berupa buku, tetapi bisa majalah, koran, atau artikel-artikel dan jurnal-jurnal penelitian di internet. Yang penting, isinya bermutu dan sesuai dengan kebutuhan dan minat kita. Semakin banyak informasi bermutu yang kita peroleh, berarti semakin banyak potongan puzzel yang kita kumpulkan. Hal itu berarti peluang untuk mendapatkan ide kreatif semakin besar. Selain itu juga sangat membantu upaya menghindari duplikasi (secara tidak sengaja) ide dari orang lain yang sudah diwujudkan dan atau dipublikasikan lebih dahulu.

- Sering mengamati
Mengamati tidak sama dengan melihat. Mengamati adalah melihat dengan mata dan otak. Kebanyakan orang, kalau melihat sesuatu benda atau kejadian yang menarik akan berhenti pada melihat saja, tanpa meneliti. Seorang peneliti tidak hanya sampai di situ saja, tetapi kemudian berfikir bagaimana bisa, mengapa demikian, dan seterusnya.

- Sering berdiskusi
Berdiskusi dengan orang lain yang mempunyai minat, pengetahuan dan skill pada bidang yang sama dengan kita sangat diperlukan untuk memperdalam dan memperluas wawasan. Namun demikian, diperlukan juga diskusi dengan orang dengan minat, pengetahuan dan skill pada bidang yang lain agar kita memiliki pemahaman yang lebih komprehensif pada aspek-aspek yang melingkupi bidang yang kita minati.

Sejatinya, setiap orang harus kreatif agar anda dihargai oleh orang lain. Hal itu bisa menjadi pembeda antara anda orang lain. Orang kreatif itu akan menaikkan citra dan harga diri anda di mata siapapun. Lihatlah berapa banyak orang di sekitar anda yang punya hobi dan minat, tapi tidak mau memaksimalkan bahkan senderung mematikannya. Akibat tidak kreatif sehingga mereka serimg dianggap biasa-biasa saja, tidak berharga, tidak dipertimbangkan orang lain, bahkan sering mengalami PHK atau tidak dimanfaatkan orang lain. Seiring dengan perputaran waktu, orang yang tidak kreatif akan cepat terlindas oleh "waktu" dam akhirnya akan menurunkan harga dirinya sendiri.

Terkadang kita tidak menyadari, betapa Tuhan itu telah melengkapi dan membekali manusia dengan “persenjataan” yang lengkap untuk bertarung dengan kehidupan. Sungguh cermat segala perhitungan-Nya. Diantara sekian banyak peralatan tempur itu salah satunya adalah: Kreativitas.

Apakah Anda mengenal dan bahkan mengagumi, semisal; Spielberg, Goerge Lucas, John Grisham, Eminem, K.D Lang, Jewel, Allanis Morissete? Atau para pengusaha yang sukses seperti Bill Gates, HM. Sampoerna, Nicolaus Otto, Gottlieb-Daymler? Atau para musisi yang sukses seperti Iwan Fals, Melly Goeslaw, Ahmad Dani, Bimbo, Rhoma Irama, dan bahkan juga Inul Daratista. Serta tertarikah anda untuk menjadi kreatif seperti mereka? Apakah Anda berniat mendirikan suatu usaha baru, atau membantu tempat perusahaan tempat Anda bekerja agar lebih maju dan berkembang? Kini, semakin banyak orang yang menyadari bahwa kreativitas itu memainkan peranan penting dalam meraih kebahagian pribadi dan keunggulan profesional.

Orang kreatif adalah mereka yang unggul dalam pekerjaan, mendirikan usaha baru, yang menemukan berbagai produk. Yang membangun gedung dan merancang rumah tinggal, yang memproduksi film dan pementasan, menggubah musik, melukis, dan menelurkan berbagai karya keindahan. Manusia kreatif acapkali memiliki kehidupan sosial mengasyikan dan merangsang, berinteraksi dengan banyak orang, serta menjelajahi tempat-tempat menawan. Dengan demikian mereka terus-menerus belajar dan berbuat. Kreativitas juga merupakan aspek penting lingkungan keluarga yang sehat. Para orang tua kreatif tahu cara membantu anak agar menjadi orang dewasa yang mencintai dan memanfaatkan kehidupan secara maksimal.

Kita umumnya mulai membatasi pencarian dan kemampuan kreatif pada usia teramat muda. Biasanya, mulai masuk SD. Di sini, sedikit demi sedikit, kreativitas mulai dikekang oleh pendidikan tradisional. Kita duduk berderet dengan manis bersama dua puluh atau tiga puluh anak-anak lainnya. Dan harus tunduk pada peraturan dan prosedur yang kaku, yang kebanyakan membatasi keterampilan berpikir kreatif.

Sebenarnya, riset membuktikan bahwa kita semua memiliki daya untuk menjadi kreatif dalam banyak bidang. Menurut Prof. Howard Gardner dari Universitas Harvard dalam bukunya Frames of Mind. Kita diberkahi tidak hanya satu jenis kecerdasan umum, namun tujuh: Verbal/Linguitis: kemampuan memanipulasi kata secara lisan atau tertulis; Matematis / logis: kemampuan memanipulasi system nomor dan konsep logis; Spasial: kemampuan melihat dan memanipulasi pola dan desain; Musikal: kemampuan mengerti dan memanipulasi konsep musik, seperti nada, irama dll; Kinestesis tubuh: kemampuan memanfaatkan tubuh dan gerakan seperti dalam olah raga atau tari; Intrapersonal: kemampuan memahami perasaan diri, gemar merenung serta berfilsafat; Interpersonal: kemampuan memahami orang lain, pikiran, serta perasaan mereka.

Kreativitas ternyata merupakan sesuatu yang penting bagi sebuah Bangsa. Berpikir kreatif diperlukan dalam proses berpikir untuk menyelesaikan masalah. Semakin kreatif seseorang, semakin banyak alternatif penyelesaiannya. Berpikir merupakan instrumen psikis paling penting. Dengan berpikir, kita dapat lebih mudah mengatasi berbagai masalah dalam hidup. Berpikir kreatif merupakan salah satu cara yang dianjurkan. Dengan cara itu seseorang akan mampu melihat persoalan dari banyak perspektif.

Coleman & Hammen mengungkapkan, ada tiga faktor yang secara umum dapat ikut menunjang cara berpikir kreatif. Pertama, kemampuan kognitif. Seseorang harus mempunyai kecerdasan tinggi. Untuk itu Ia harus secara terus-menerus mengembangkan intelektualitasnya.

Kedua, sikap terbuka. Cara berpikir kreatif akan tumbuh apabila seseorang bersikap terbuka pada stimulus internal dan eksternal. Sikap terbuka dapat dikembangkan dengan memperluas minat dan wawasan.

Ketiga, sikap bebas, otonom, dan percaya diri. Berpikir secara kreatif membutuhkan kebebasan dalam berpikir dan berekspresi. Juga memerlukan kemandirian berpikir, tidak terikat pada otoritas dan konvensi sosial yang ada. Yang terpenting, ia percaya pada kemampuan dirinya. Seseorang yang mempunyai tingkat kreativitas tinggi, sering kali menghasilkan pemikiran atau gagasan luar biasa, aneh, terkadang dianggap tidak rasional. Bahkan, karena keluarbiasaan itu, tidak sedikit orang kreatif dianggap "gila". ada kesamaan antara orang kreatif dengan orang gila, karena cara berpikirnya tidak konvensional. Bedanya, orang kreatif mampu melakukan loncatan pemikiran yang menimbulkan pencerahan atau pemecahan masalah. Sementara orang gila tidak mampu melakukannya.

Minggu, 16 Agustus 2009

Palu Ajaib

Di Inggris, pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang pria kaya yang memiliki kapal uap yang indah, tapi seperti jamaknya benda-benda mahal, kapal uap itu ditakdirkan untuk dirusak. Biasanya, teknisi kapal bisa memperbaikinya, tapi suatu hari, setelah perjalanan yang amat berat, mesinnya mati, dan tidak ada yang bisa menyalakannya lagi.

Satu demi satu, semua montir dan ahli mesin di negeri itu dipanggil untuk memperbaiki mesin kapal, dan satu demi satu gagal melakukannya. Akhirnya, si pria kaya mendengar kabar tentang seorang pembuat kapal tua bijaksana yang mungkin dapat membantu, tapi dengan harga mahal. Pria kaya itu langsung menyetujuinya.

Tak lama kemudian tibalah seorang pria tua yang dari penampilannya terlihat seolah-olah sudah memperbaiki kapal selama ratusan tahun. Dia membawa tas besar berisi peralatan, dan langsung mulai bekerja. Dia memeriksa jaringan luas pipa yang mengarah ke dan dari mesin dengan sangat teliti, sesekali dia meletakkan tangan di atas pipa untuk mengisi kehangatannya.

Akhirnya, pria tua itu meraih ke dalam tasnya dan mengeluarkan sebuah palu kecil. Dengan lembut dia mengetuk salah satu pipa. Seketika itu juga, suara uap yang mengalir pipa dapat terdengar dan mesin kapal pun menyala sementara pria tua itu dengan hati-hati menyimpan kembali palunya.

Ketika si pria kaya bertanya berapa yang harus dia bayar kepada si pembuat kapal, tagihannya mencapai 10 ribu pound.

“Apa?!” pemilik kapal berseru. “Kau nyaris tidak melakukan apapun. Jelaskan tagihanmu atau kujebloskan kau ke penjara.”

Pria tua itu mulai menuliskan sesuatu pada selembara kertas kumal yang dia ambil dari sakunya. Si pria kaya tersenyum saat membacanya dan meminta maaf kepada pembuat kapal atas sikap kasarnya. Ini tulisan yang tertera di kertas:

Untuk mengetuk dengan palu 1 pound
Untuk mengetahui di mana harus mengetuk 9.999 pound

***
Orang menginginkan apa yang mereka inginkan untuk beragam alasan. Sebagian orang ingin punya uang karena menurut mereka uang akan memberi mereka “keamanan”, yang lain menginginkannya karena menurut mereka uang akan membeli “kebebasan” mereka. Yang lain ingin merasakan “kekuatan” atau “prestasi” atau “kesuksesan”.

Setiap kata ini mewakili nilai tertinggi anda—hal-hal penting bagi anda dan memberi makna serta kekayaan dalam hidup anda.

Jika yang anda lakukan hanya mengejar tujuan tanpa memenuhi nilai-nilai anda, kesuksesan anda akan kosong dan hidup anda kemungkinan akan terasa berlubang dan kosong di dalam. Anda mungkin bisa punya uang, tapi anda jelas tidak akan kaya.

Sabtu, 08 Agustus 2009

Coca-Cola dan Levi’s

Kunci kekayaan seringkali ditemukan tersimpan jauh di dalam arsip imajinasi kita yang tak disangka-sangka. Sebagai contoh adalah Coca-Cola dan Jeans Levi’s.

Coca-Cola awalnya sirup sakit kepala yang tidak terlalu berhasil yang dikembangkan oleh apoteker/pengusaha bernama John Pemberton. Ketika dia memergoki beberapa pekerja gudang mencampur sirup barunya dengan air dan meminumnya di belakang toko, dia mencicipinya dan menyadari bahwa jika dia mencampurnya dengan air soda, minuman itu mungkin bisa menjadi sesuatu yang akan membuat orang rela membayar untuk membelinya.


Sementara untuk “blue Jeans”, produk ini berkembang ketika seorang calon penambang emas bernama Levi Strauss pergi ke San Fransisco dengan barang dagangan yang rencananya akan dia jual untuk mengumpulkan uang guna membeli sepetak lahan di tambang. Dia tidak berhasil menjual dua gulungan besar kanvas tenda berwarna biru. Jadi, dia membayar seorang penjahit lokal untuk membuat celana terusan dari kain tenda dan paku kuningan. Permintaan untuk celana panjang barunya yang kuat begitu besar sehingga akhirnya dia tidak pernah mencari emas.

Saat anda menyadari bahwa cara menghasilkan uang sama sekali tidak terbatas, pertanyaannya berubah dari “adakah cara bagi orang saya menghasilkan uang?”

Oleh karena itu jangan meremehkan kekuatan pikiran kreatif! Ingat, semua inovasi ilmiah, keajaiban medis, lagu, lukisan, film, puisi, dan gerakan politik terkenal hanya bermula dari ide dalam imajinasi kreatif seseorang. Makin kaya pikiran anda, makin kuat kreativitas imajinasi anda.

Minggu, 02 Agustus 2009

Sang Penemu Hemat BBM

Lelaki itu bernama Joko Istianto. Dia berhasil menemukan alat penghemat BBM untuk motor dan mobil. Alat temuannya itu dia namakan Fe-Max. Dan dia bertekad untuk menebarkan penemuannya ini di Indonesia.

Penemuannya adalah berawal dari lomba karya tulis ilmiah Hemat Energi versi Pertamina tahun 1997. Dia berhasil memenangkan lomba tersebut. Selanjutnya, dia menjadi pemenang terbaik simposium nasional Forum Mahasiswa Mesir Nasional 1998 dan sebagai peserta terbaik pameran Olimpiade fisika se-Asia tahun 2000. Dia juga menjadi pemenang pemuda pelopor nasional bidang teknologi tahun 2007.

Melalui alat yang dinamai Fe-Max tersebut, BBM yang dikeluarkan dari tanki motor/mobil saat dikehendaki bisa jadi hemat sampai 35 persen. Artinya, jika misalnya mobil tanpa dipasang Fe-Max dalam sehari menghabiskan 100 liter premium, maka ketika dipasang Fe-Max menjadi hanya keluar duit bensin untuk 65 liter saja. Selain itu Fe-Max juga mampu mengurangi emisi gas buang sampai 60 persen. Tenaga mesin menjadi lebih berdaya, getaran mesin juga menjadi berkurang banyak.

Penemuan Joko ini tentu begitu bermanfaat bagi masyarakat yang sedang mengalami kesulitan untuk membeli BBM karena harganya naik-turun tak menentu. Kehadirannya membawa angin segar bagi pengguna pengeluaran untuk BBM, dan dapat dialokasikan pada kebutuhan-kebutuhan lainnya atau mungkin juga ditabung.

Semangat Zaman
Kreatifitas Joko ini dalam menemukan alat penghemat BBM sejatinya merupakan jawaban dia atas tuntutan zaman yang memaksa untuk berpikir kreatif. Kita tahu bahwa pada saat ditemukannya alat tersebut, Indonesia kena imbas oleh kenaikan harga minyak dunia. Pemerintah dengan terpaksa menaikkan harga BBM untuk menyesuaikan dengan harga rata-rata pasar dunia. Akibatnya, rakyat menjadi korban. Banyak perusahaan mulai dari yang kecil hingga yang besar menurunkan produktifitasnya, karena biaya produksi mahal, yang diakibatkan oleh harga BBM.

Namun, Joko tidak terkejut oleh keadaan seperti itu. Justru memunculkan kreatifitasnya dengan berpikir bagaimana caranya agar tetap survive di tengah-tengah kenaikan harga BBM. Akhirnya munculah inovasinya menemukan alat penghemat BBM. Sungguh, sebuah usaha yang patut diacungi jempol.