Minggu, 07 Juni 2009

Anda Ingin Dikenang Menjadi Apa?

Saya hendak mengajak anda untuk berimajinasi. Silakan anda membayangkan bahwa anda sedang pergi ke pemakaman orang yang anda kasihi. Gambarkan diri anda mengemudikan mobil menuju rumah duka, memarkir mobil, dan keluar. Ketika anda berjalan, anda melihat wajah-wajah teman dan keluarga yang anda lewati. Anda merasakan penderitaan bersama karena kehilangan, senang karena pernah kenal, yang memancar dari hati orang-orang yang ada di sana.

Sementara anda berjalan ke depan ruangan dan melihat ke dalam peti jenazah, anda tiba-tiba berhadapan muka dengan diri anda sendiri. Ya ternyata ini adalah pemakaman anda sendiri. Semua orang ini datang untuk menghormati anda, untuk mengekspresikan perasaan cinta dan penghargaan untuk hidup anda.

Ketika anda mengambil tempat duduk dan menunggu upacara pelepasan dimulai, dan melihat daftar acara di tangan anda. Akan ada empat orang pembicara. Yang pertama berasal dari keluarga anda, keluarga dekat, dan juga kerabat. Pembicara kedua adalah salah seorang dari teman-teman anda, seseorang yang dapat memberikan pengertian tentang bagaimanakah anda sebagai pribadi. Pembicara ketiga berasal dari pekerjaan atau profesi anda. Dan yang keempat adalah dari organisasi masyarakat di mana anda terlibat di dalamnya.

Sekarang berpikirlah dalam-dalam. Apa yang anda ingin agar dikatakan oleh masing-masing pembicara ini tentang diri anda dan kehidupan anda? Suami, istri, ayah, atau ibu macam apa yang anda harapkan tercermin dari kata-kata mereka? Putra atau putri atau sepupu macam apa? Teman macam apa? Rekan sekerja macam apa?

Karakter apa yang anda ingin mereka lihat dalam diri anda? Apa kontribusi, prestasi yang anda ingin agar mereka ingat? Lihat dengan cermat orang-orang di sekeliling anda. Perbedaan apa yang anda ingin pernah anda buat dalam kehidupan mereka?

Imajinasi di atas memberikan kesadaran pada kita bahwa kematian kita (kelak) akan dikenang oleh siapa pun, yang pernah berinteraksi dengan kita baik secara langsung maupun tidak.

Suatu saat kita semua pasti akan mati. Nah, jika saat anda pun telah tiba untuk meninggalkan dunia ini, anda ingin dunia ini mengenang anda sebagai apa? Apa warisan terbesar dan terbaik yang akan anda tinggalkan? Seperti apa dan bagaimana anda ingin orang-orang mengenang dan mengingat anda? Ataukah anda memilih mati sendirian dan kesepian, tanpa seorang pun yang anda harap mengenang anda ketika masih hidup? Silakan anda jawab dalam hati anda.

Kita yakin bahwa setiap dari kita pasti ingin dikenang sebagai orang baik. Kita ingin orang mengingat kebaikan kita saja. Kelak, dalam pelepasan kematian kita, mungkin anak kita, isteri atau suami kita yang akan berpidato, kita ingin orang membicarakan kebaikan kita. Betul, semua orang ingin dikenang sebagai orang baik. Dalam lubuk hati yang paling dalam pasti ada kebaikan. Kendati seorang penjahat atau pembunuhpun pasti memiliki kerinduan yang terdalam akan kebaikan.

Oleh karena itu, dalam hidup yang sangat berharga ini, seorang manusia selayaknya memiliki nilai yang lebih tinggi dari segala makhluk di dunia ini. Ya, gajah saja kalau mati meninggalkan gadingnya, suatu komoditi yang bernilai tinggi dan semua orang yang memanfaatkannya akan mengetahui dan mengenang" si gajah tersebut. Akankah cerita seorang anak manusia, yang lahir dan setelah mati pada usia senja, akan dikenang oleh generasi berikutnya? Atau hanya dikenal sampai ke tingkat cucu-nya. Pepatah mengatakan, "Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama". Menurut saya, apa artinya sebuah “nama”, bila nama tersebut tidak meninggalkan suatu yang bermakna dan bermanfaat bagi generasi berikutnya dan merupakan "bukti" bahwa dia pernah hadir di muka bumi ini.

Apa yang kita tanam suatu saat akan kita petik buahnya. Kita dikenang sesuai apa yang kita perbuat semasa kita hidup. Kita harus belajar dari kehidupan ini bahwa kita suatu saat bakal dikenal berdasarkan apa yang kita perbuat sebelumnya, baik ataupun buruk.

Tiap bagian dari kehidupan kita—perilaku hari ini, perilaku esok, perilaku minggu depan, perilaku perilaku bulan depan—dapat diuji dalam konteks keseluruhan, dari apa yang benar-benar paling penting bagi anda. Dengan mengusahakan titik akhir, yaitu kelak akan dikenang seperti apa diri kita, tetap jelas dalam pikiran, anda dapat memastikan bahwa apa pun yang anda definisikan sebagai yang paling penting, dan bahwa tiap hari dari kehidupan anda menunjang visi yang anda miliki tentang seluruh hidup anda dengan cara yang berarti.

Merujuk pada tujuan akhir bahwa kita akan mati dan dikenang orang lain berarti memulai dengan pengertian yang jelas tentang tujuan anda. Hal ini berarti mengetahui kemana anda akan pergi sehingga anda sebaiknya mengerti dimana anda berada sekarang dan dengan begitu anda tahu bahwa langkah-langkah yang anda ambil selalu berada pada arah yang benar.

Orang sering mendapatkan diri mereka mencapai kemenangan yang hampa, keberhasilan yang diperoleh dengan mengorbankan hal-hal yang tiba-tiba mereka sadari jauh lebih berharga bagi mereka. Orang-orang dari pelbagai bidang kehidupan--dokter, akademisi, aktor, politikus, professional bisnis, atlet, tukang ledeng, dan lain-lain—sering berjuang untuk mencapai penghasilan yang lebih tinggi, pengakuan yang lebih besar atau tingkat kecakapan profesional tertentu, hanya untuk membutakan mereka terhadap hal-hal yang sebenarnya paling penting dan malah sekarang sudah hilang. Bahkan, tak jarang seringkali orang melakukan hal-hal yang tidak terpuji demi ambisinya, sering bermusuhan dengan keluarga maupun orang lain, melakukan korupsi, sogok-menyogok, dan sebagainya.

Betapa berbedanya kehidupan kita jika kita benar-benar mengetahui apa yang penting secara mendalam bagi kita, dan dengan gambaran tersebut di benak, kita mengelola diri kita sendiri tiap hari untuk menjadi dan untuk mengerjakan apa yang benar-benar paling penting dan baik. Jika tangga tersebut tidak bersandar pada dinding yang benar, setiap langkah yang kita ambil hanya membawa kita ke tempat yang salah dengan lebih cepat.

Jika anda memikirkan dengan cermat apa yang anda ingin agar dikatakan tentang diri anda pada pemakaman anda, definisi anda tentang keberhasilan akan tampak jelas. Ini mungkin sangat berbeda dengan definisi yang anda kira anda miliki dalam pikiran anda. Barangkali kemasyhuran, prestasi, uang, atau beberapa hal lain yang kita perjuangkan bahkan bukan merupakan bagian dari dinding yang benar.

Ketika anda memulai dengan merujuk pada tujuan akhir, anda memperoleh perspektif yang berbeda. Untuk, mari kita membayangkan di saat pemakaman kita, demi hidup kita saat ini menjadi lebih baik.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

stephen r covey bangeeeeeeeeet...! fahmi

Lutuna Express mengatakan...

Berkali-kali kutepis lalat yang hendak hinggap di wajah, karena jijik dan kotornya makhluk yang satu ini.Tatkala tubuh ini berubah menjadi bangkai dan mengeluarkan aroma busuk yang menyengat, jutaan lalat tersebut datang menyerbu lagi menghinggapi tubuh, namun tidak se ekor lalat pun dapat kutepis.Aku hanya diam tidak bisa berbuat apa-apa.Ketampanan dan kemolekan tubuh yang selama ini kubanggakan akhirnya menjadi bangkai busuk dan santapan cacing tanah belaka.

M.Iqbal Dawami mengatakan...

@Fahmi: hehe iya, covey bgt. Sayang bung,Tesismu dulu gak jadi ttg Stephen Covey.Padahal menarik bgt tuh.