Senin, 31 Agustus 2015

Cinderamata dari Tebuireng

 Buku ini memberi teladan kepada lembaga entah lembaga yang bergerak di bidang pendidikan, sosial, maupun usaha, bahwa sebuah lembaga selayaknya mempunyai buku sejarahnya. Tidak hanya penting tetapi juga mempunyai manfaat yang luas. Letak pentingnya jelas bahwa dengan menuliskan sejarah lembaga tersebut akan “terabadikan” dari masa ke masa. Para pelaku sejarahnya mungkin sudah tidak ada, tetapi rekaman sejarahnya berupa buku tersebut akan tetap ada dan dibaca oleh generasi selanjutnya.

Sedang letak manfaatnya seperti: ajang promosi, rujukan setiap yang mau menuliskannya, cinderamata, dll. Buku profil secara tidak langsung akan menjadi ajang promosi lembaga tersebut. Mereka yang membacanya siapa tahu tertarik dan terbersit untuk melakukan kerjasama. Dengan buku tersebut juga akan dijadikan referensi bagi para peneliti entah itu siswa, mahasiswa, dosen, peneliti, dan siapa saja yang membutuhkannya. Jadi jelas sekali manfaatnya, bukan?

Dan yang tidak kalah penting manfaatnya juga adalah menjadi cinderamata. Ya, buku yang isinya profil lembaga tersebut bisa dijadikan cinderamata bagi para tamu dan relasi. Ketika ada tamu atau relasi yang berkunjung ke lembaga Anda, maka Anda bisa memberikannya sebagai oleh-oleh atau kenang-kenangan. Keren, bukan? Jika saya perhatikan banyak sekali lembaga yang kedatangan tamunya tidak memberikan apa-apa yang bisa dibawa pulang untuk oleh-oleh. Buku profil adalah oleh-oleh yang akan membekas di hati para tamu. Mereka merasa bahagia dan terhormat mendapat bingkisan itu. Tentu itu akan menjadi kredit poin tersendiri bagi lembaga yang bersangkutan.

Saya tersentuh saat mendapatkan cinderamata berupa buku Profil Pesantren Tebuireng ini. Buku ini diberikan saat saya main ke pondok Tebuireng. Memilikinya ada kebanggaan tersendiri. Saya harap lembaga-lembaga lain pun mempunyai buku sejarahnya untuk dijadikan cinderamata bagi tamu yang datang. Terima kasih.

Tidak ada komentar: